Untukmu yang
sedang berbahagia…
22 tahun
dilalui dengan sendiri, dan akhirnya sisa hidupmu tlah kau tentukan dengan
siapa akan kau habiskan. Kamu, entah kusebut siapa. Orang-orang sering
menyebutnya dengan sahabat, tapi bagiku sulit untuk memberimu gelar. Teman dekat,
sodara, sahabat atau apalah itu sebutannya. Aku tak tahu.
Kini kau tak
akan takut lagi menghadapi dunia. Telah kau jatuhkan pada pilihanmu. Yang akan
mendampingi lelahmu. Menyemangati dalam tiap peluhmu. Yang menunggumu kelak
ketika kau tiba di rumah sepulang dari kantor. Yang menjamu dengan masakan
lezat dan bergizi. Yang menjamin setiap pakaianmu telah tersusun rapi. Yang
menenangkan dalam resahmu.
Tak akan
protes lagi, ia yang akan dengan senang hati merebahkan tubuhnya disampingmu. Tidak
mempermasalahkan bau ketiak, dan bahkan nyaman bersandar padamu. Jagalah dia,
jadilah imam yang baik.
Ia
menyerahkan separuh hidupnya untuk mengabdi padamu, sayangi dia dengan kasih.
Dampingi ia beserta anak-anakmu. Kau sempurnakan separuh agamamu.
Aku senang,
dan sedih, dan bahagia, dan haru. Canda tawa, bercanda, nongkrong, saling palak
dan semua banyolan kita. Setiap apapun menjadi sumber tawa. Dan selalu ada saja
yang membuat kita tertawa, meskipun itu hal yang sebenarnya menyedihkan. Kau
bagi sedihmu, dan aku menertawakan. Kau bagi bahagiamu, dan aku tersenyum
girang. Ku bagi sedihku dan kau terbahak mengomentari. Semua menjadi bahan
tawa.
Tapi tak
akan selamanya begitu bukan ? Kini kau menjadi seorang pemimpin, menjadi
nahkoda. Dan ingat, seorang nahkoda tak boleh sembrono, ia jadi panutan. Kau tak
sendiri lagi, tak hanya inginmu yang harus terpenuhi. Ada hati, kepala dan
pikiran seseorang yang kau ajak bersama. Yang harus dipertimbangkan. Kau harus memastikan dia tetap nyekikik.
Aah, kenapa
banyak sekali kalimatku. Tak usahlah terlalu kau pusingkan. Kamu mendahuluiku,
kawan. Membuatku sebenarnya ingin segera menyusul. Aku belajar dulu. Ku tunggu ceritamu…
Selamat
berbahagia, semoga anakmu mirip ibunya, yang banyak ! banyak anak! Aamiin. Satu
lagi, jangan lupa sesekali ajak kawanmu ini ngopi.
No comments:
Post a Comment