Thursday,
31st of July 2014
Bercerita
tentang perjalanan menuju Pacitan. Kali ini akan kita lewati berempat. Pagi
ini, pukul 6 berangkat sendiri nyamperin teman baik ku sepanjang masa (aamiin),
Mamen, panggil saja Manto, ke rumahnya. Sebelumnya pukul 05.30an aku udah
berusaha nelp, but it’s so wasting time. Ketika sampai di rumahnya, benar saja
ia belum bangun. Sudah kuduga.
Sampai
pada cerita kita pergi menuju ke rumah si emas. Please, jangan pernah
menjadikan makhluk seperti saya sebagai navigator atau sekedar menanyakan
jalan. Maka kamu tidak akan pernah nyasar, hanya pastilah akan memilih jalan
dan route yang lebih jauh. Aku sendiri menolak kata nyasar, tapi lebih suka
menggunakan kata “milih jalan yang lebih jauh”. bukan nyasar, Cuma salah belok
aja :D
Akhirnya sampai juga di rumah si emas. Sarapan, persiapan dan berangkat. Tujuan kita adalah ke Pantai Banyu Tibo terlebih dahulu. Another person call it Water Fall. Oke perjalanan dengan kendaraan paling keren sedunia, kebahagiaanku naik 70% jika si emas bawa Gembul haha, lebih dari itu bisa jadi mungkin dan mendekati pasti J
Kita
berkendara, oyaaa dengan teman lain satu lagi, mereka menyebutnya cangcut, yah
jangan protes, panggil saja dia Cangcut. Asal mula panggilan itu, sila tanyakan
saja langsung kepada yang bersangkutan :D
2
kendaraan melaju, beriringan kemudian depan belakang. Perjalanan lancar, dan
sampailah di jalan Wonogiri-Pacitan mulai muncul seni pengendara vespa :D
First trouble-shoot Lastri.
Setelah
semua beres kita melanjutkan perjalanan, menuju arah pantai Banyu Tibo, FYI
akses jalannya masih sangat memprihatinkan. Siapkan bokong yang empuk untuk
menuju kesana, karena memang jalan berbatu seperti hal yang wajar. Dan tetap
saja wisatawan berbondong-bondong mendatangi tempat ini, terlebih ini adalah
musim liburan lebaran.
Taraaaaaaam . Dan sampailah kita di pantai Banyu tibo. disambut dengan
pemandangan yang memanjakan mata. Ya, gaya gravitasi tak pernah ingkar
janji. Jatuh pasti kebawah, dan dari manapun air mengalir pasti menujunya ke
laut juga. Kita disambut dengan karang
dan deburan ombak :D
Pantai Banyu Tibo, Pacitan
Dari sini kita langsung beranjak, menuju ke pantai Kijingan,
melewati jalan setapak berbukit.
Kita disambut dengan karang dan deburan ombak :D frekuensi ombak
mengantarkan pada gelombang suara yang dapat kita rasakan lewat telinga. Damai
dan tenang. Pantai Kijingan ini belum terjamah banyak manusia ketika kita
mengunjunginya. Sungguh indah.
Pantai Kijingan, Manto in Action
Setiba
di Pantai Kijingan mereka langsung berlari dan bermain air, menyatu dengan
alam. Makhluk kecil yang saling bececeran, berlari dan gaduh dengan tawa mereka,
di tempat seindah ini.
Cara
mereka bercengkerama dengan alam J
Berjalan
sedikit lagi, kita akan disuguhi dengan pemandangan yang luar biasa. Air tawar
yang mengalir diantara tebing dan karang. Bisa langsung diminum.
don't try at home, hanya dilakukan oleh orang kurang kerjaan yang
hobbynya main main manjat manjat.
This ! Look ! Subhanallah.
Dan, kemanapun kita pergi, sejauh apapun kita pergi. satu hal yang
harus diingat "Jangan lupa untuk pulang"
Gembul dan Lastri dari Pantai Banyu Tibo
Tabik !
Subhanallah, pasti sangat damai ketika bisa mengabadikan suasana alam pantai itu dengan mata saya sendiri
ReplyDeleteayo kita ulangi lagi bareng-bareng mas Cang :D
Delete