Wednesday, 23 April 2014

Super Man



Semangatnya tak pernah pudar,
Terus berjalan dan tak sekalipun ku dengar keluhan yang berarti
Walau kita tak sering bertukar kata untuk saling tahu,
Tapi di lubuk hati kita sama-sama memahami
Aku mencintaimu sebagai lelaki pertama yang ada di sini,
Di relung hati yang sedari lahir belum pernah terganti
Aku mencintaimu sebagai sosok pelindung yang pendiam,
Yang sangat jarang marah dan tak sekalipun berkata keras,
Namun yang ku tahu, sekali engkau naik pitam, seisi rumah tidak berani berkutik
Marahmu diam dan sangat mengerikan,
Aku mencintaimu sebagai tempatku memahami arti perjuangan dan kegigihan
Bahkan aku belumlah apa-apa,
Dan aku masih memegang teguh janji ku ini,
Janji terhadap diri sendiri yang akan ku persembahkan terkhusus untukmu,
Sebagai obat kecewa kenakalan yang dulu pernah kulakukan,
Mungkin engkau telah lupa, ya jiwa mu yang pemaaf tak mungkin membiarkan ingatan mu untuk mengingat kesalahan gadis kecilmu
Tapi justru itu, yang membuatku ingin bergerak,
Mempersembahkan janji itu, suatu saat nanti.
Aku mencintaimu, sebagai lelaki yang bertanggungjawab dan kesatria
Sebagai sosok yang gigih dan melindungi kami
Aku, menyayangimu, My Super Man !
Daddy,

Di hari Kartini ini, justru ingin menuliskan sosok pejuang yang telah berjuang sekuat tenaganya untuk memperjuangkan kemerdekaan Keluarga. Aku bukan sosok romantis yang tau persis bagaimana membahagiakan seseorang, tapi aku ingin. Aku baru mampu untuk sebatas merasakan dan tidak ingin kehilangan.



No comments:

Post a Comment