Photo taken by me @3Tjeret Cafe, Solo
Just be your self, itu sudah cukup membedakan kamu dengan yang lain. Kita tidak bisa menjadi apa yang orang lain katakan, terlebih kita tidak bisa membuat semua orang menyukai kita. Kita tidak bisa membahagiakan semua orang, semua kalangan. Oleh karena itu kita harus membidik sasaran yang ingin kita bahagiakan. Tidak semua orang memiliki pandangan yang sama. Jadi tetaplah berada pada jalurmu, dalam track mu, dengan tidak mengganggu dan merugikan orang lain. Dan pastinya dengan memperhatikan orang-orang kesayangan J
Sudut
pandang, yah mengenai sudut pandang, analoginya seperti sebuah rumah yang
dilihat dari berbagai sisi. Ia akan dideskripsikan dengan penjelasan yang
berbeda-beda. Ketika pengamat melihat dari sisi depan, maka ia akan melihat
bangunan dengan teras dan pagarnya. Jika pengamat melihat dari sisi belakang,
ia akan melihat tembok yang berbeda. Kemudian jika ia dilihat dari samping,
seperti bangun datar yang tidak bervolume, hanya panjang dan lebar, atau
mungkin dengan sebagian genting yang terlihat sebagian disisi luarnya. Lantas
ketika pengamat melihat dari sisi atas, ia hanya akan menemukan bangunan
seperti kerucut yang terbuat dari susunan genting.
Yah,
sederhananya seperti itu ketika seseorang melihat suatu obyek dari sisi yang
berbeda-beda, padahal intinya yang mereka lihat itu sama. Rumah. Yang mereka lihat tidak ada yang salah,
penjabaran dan deskripsi masing-masing pengamat-semua benar. Mereka mengamati
dari sisi yang berbeda, dari masing-masing sisi. Tidak ada yang salah. Namun
hal ini seringnya menjadi suatu kesalahpahaman. Karena masing-masing pengamat
menilai dari sudut pandang dan perspektif yang berbeda. Semua punya penilaian
dan alat ukur masing-masing. Jadi antara pengamat 1 dengan pengamat yang lain
mempunyai penilaian yang berbeda, kerena yang diamati juga dari sisi yang
berbeda, meskipun yang mereka amati adalah SAMA. Idealnya memang dilihat dari
semua sisi :D Yah, idealnya. Tapi mana ada manusia ideal ? jadi biarkan
masing-masing berjalan dengan sudutpandang dan perspektif masing-masing selagi
itu tidak merugikan oranglain. Tetaplah di track :D
Analogi lain
seperti ketika semut melihat manusia, si semut melihat manusia sebagai mkhluk
yang besar. Namun jika manusia dilihat oleh sesama manusia, semua terlihat
wajar dan biasa saja :D sudut pandang itu berlaku juga dari siapa dan apa yang
dilihat, 2 arah :D
Sama halnya ketika memandang suatu masalah
atau apapun itu, idealnya memang dipandang dari semua sisi seperti yang sudah
tertulis diawal tadi. Memandang dari sisi baik dan buruknya, namun kadang kita
terlampau lelah atau kalah sebelum berperang. Sehingga hanya akan mampu memunculkan
sugesti negative dan sikap pesimis. Idealnya memang semua dipandang dari
berbagai sisi dan sudut pandang. Namun adakalanya kita rapuh dan “buta”. Jadi
memang harusnya dewasa, dan tidak hanya berdasarkan pandangan searah dan satu
sisi. Jadi perlu diingat saja, bahwa sudut pandang itu tidak berasal dari satu
sisi saja. Harus ingat bahwa kita bisa melihat dunia yang begitu luas dan
indah, dari berbagai sudut pandang J
No comments:
Post a Comment