Tuesday 11 March 2014

I hate this words

Hal yang paling memuakkan di dunia ini adalah “berpisah”. Iya, paling tidak suka dengan kata ini. definisi berpisah menurut KBBI adalah 1) bercerai (tidak berhubungan, tidak rapat; tidak berdampingan, dsb) 2) berjauhan; berjarak (berantara). Hal ini adalah salah satu hal yang paling tidak saya suka, akan ada rasa sesak, mual atau bahkan sesuatu yang “clekit-clekit” di ulu hati. Mulai dari berpisah dengan kekasih, teman, sahabat atau siapapun itu orang yang berarti dalam hidup kita. Rasanya memuakkan sekali.

“Setiap ada pertemuan, aka nada perpisahan”. Sebenarnya saya kurang sepakat dengan kalimat yang banyak diucapkan orang ini. tapi rasanya, semakin kesini hipotesa ini semakin menguat. Ah sial.

Pernah dapet wajangan dari teman saya, yah dia memaparkan tentang satu kata yang sangat saya benci ini. ketika itu terjadi perpisahan yang sangat menyesakkan, dan tidak bisa menahan air mata, bercucuran, clekit-clekit, nyesek, mual, hawanya pengen muntah, ssetress, nyaris gila, ah sudahlah. Dia bilang, perpisahan itu adalah sesuatu yang pasti, hanya timingnya yang kadang tidak terduga. Semua akan berpisah, seperti konteks pacaran, ada masanya putus, kemudian ketika menikah, ada yang bercerai, kalau tidak mengalami dua fase tersebut, berarti perpisahan yang akan terjadi adalah ketika salah satunya meninggal dunia. Ah, iya perpisahan itu pasti. Tapi bukankah masih bisa berharap bertemu di alam yang lain dan bersama beriringan ?

Perpisahan, setahu ku ini adalah sesuatu yang menyakitkan. Perpisahan dengan seseoarang yang sangat berarti dalam hidup kita, beradaptasi dari sesuatu yang tadinya ada menjadi tidak ada. Hal ini sungguh sangat sulit.

Perpisahan dalam konteks dengan seseorang yang sangat kita sayangi, menyisakan rasa aneh di dalam dada. Entahlah, rasa berkecamuk yang memang tidak bisa dideskripsikan. Hah !

Kali ini akan datang lagi fase dari satu kata yang sangat saya benci ini. dengan seseorang yang entah saya sebut apa sosok ini, teman, sahabat, saudara, kakak, partner, teman tidur, teman ngobrol, teman ngerjain tugas, teman makan, orang yang setipe dengan saya, orang yang gila, setres, penghibur, ah entahlah siapa dia ini.

Yang jelas, saya tidak pernah ingin :’(

Sosok yang begitu sabar, lapang dan baik. Entahlah.

Tidak banyak yang bisa saya berikan kepada dia, apalagi hadiah. Yang jelas waktu-waktu bersama dengannya adalah sebuah pengalaman dan kenangan yang sangat layak untuk diingat. Dan, apalah saya ini, saya takut tidak bisa menemukan sosok lain seperti dia di tempat baru saya nanti. Aaaaaa, entahlah.

Sosok yang menerima saya dengan lapang. Sosok yang selalu membuka pintu hatinya untuk saya, meskipun saya sering datang dan pergi sesuka hati :’(

Semoga nanti, kita bisa bersama lagi, dalam satu almamater di master kita, di mimpi kita :’) aamiin.

Yah, dia mirip sekali dengan wajah ibu saya, perawakannya juga mirip, dan kita memiliki golongan darah yang sama. Sebut saja dia PETONG :D



Iya. Dia habis wisuda dan sebentar lagi kembali ke asalnya, Tangerang :’( bahkan beberapa hari lagi, dia meninggalkan kota Solo, dan saya.





Dan saya, hanya mampu memberi selembar kertas dan setangkai bunga. I don’t know what is it, I can’t describe it, unexplained, speechless, it hurts me.

No comments:

Post a Comment