Tuesday, 4 March 2014

Bermain Kata #repost

Baiklah, aku obrak-abrik saja otakmu
Obrak-abrik otakku sama saja kamu bercermin,
Karena isi otakku hanya wajahmu,
Coba carilah di etalase sebelah, barangkali ada isi ulang buat otakmu yang hampir aku obrak-abrik.
Tembok pun enggan bercakap dengan mu
Tidak-tidak,
Temboklah yang slalu setia jadi telinga dikalaku gaduh,
Dan tak akan pergi berpaling ketika ku mengaduh
Mungkin tak akan lagi ku temukan otakku selain yang tersisa menempel dengan raga ini
Tak akan kutemukan lagi walau di showroom berlian pun,
Akan tetap di sini di raga ini
Jadi akan kau biarkan otakmu usang, mengering dan tak terpakai lagi ?
Demi menelusuri hal yang sudah kau ragukan ?
Baiklah, mungkin isi ulangmu adalah cairan oli hitam dan pecahan besi berkarat.
Tembokmu tak lebih kuat dari angin topan senja.
Tembokmu tak mampu selamanya mendengar kegundahanmu.
Pasrahkan saja pada pemilik jiwa mu.
Meskipun kamu tau isi otakmu telah berkarat
Otak ku akan terus menyimpan kenangan syahdu yang jadi bekalku menuju cahaya terang.
Tak akan berkarat, tak akan melempem,
Mungkin tembok tak akan mampu membendung gema gundahku,
Karena hanya pemilik jiwaku yang mampu menentramkan raga dan otakku,
Kepantai, kegunung, keujung dunia pun kucari,
Pemilik jiwaku tetap menuju kepadamu

3 comments:

  1. Replies
    1. dari sini terlihat sekali emosi penulis yang sebelah kiri dan ketenangan tulisan dari penulis sebelah kanan :D

      Delete
  2. dan aku sudah selesai obrak abrik :-)

    ReplyDelete