Wednesday, 8 January 2014

Bromo, Malang 4 januari 2014

Sebelum waktumu habis terkikis untuk bekerja, maka berkelanalah :D ikuti kakimu, langkahkan dan jangan ragu. di luar kamu akan menemui banyak orang dan berbagai pengalaman yang tak kan terlupakan :)

Jum’at 3 Januari 2013 berangkat dari kos Widya Puri sehabis shalat jum’at, dengan sopir Iam dan 2 penumpang wanita, Nana dan Elsa. Kemudian kami menunggu penumpang lain di depan kampus UNS, Tira. Rencana awal memang berangkat jam 1.00 p.m tet, tapi nyatanya, ya begitulah. Kemudian setelah Tira datang, kami meluncur menyusuri jalan arah Jawa Timur dan mendatangi penumpang lain, Evi, Ya penyumbang asupan makanan terbesar. Karena yang bawa bekal dan prepare paling oke adalah dia. Asiik, ga salah ajak orang :D  makanan dan cemilan sepanjang perjalanan terpenuhi berkat Evi dan tas khusus nya yang berisi bekal bekal dan bekal.haha Thank you so much :D


Perjalanan ini mengarah ke daerah Blitar, tujuan kita memang istirahat dulu di Blitar, di rumah Bojes. Ku kira Blitar-Malang itu searah, tapi ternyata malah beda arah haha. Maklum buta peta. Oke, skip. Perjalanan ke Blitar ini seru, karena di jalan ban mobil kita kena semacam baut haha. Sebenarnya ga bocor, tapi tiap kali roda berputar suara menggelitik terdengar dari dalam mobil. Klitik-klitik. Haha. Akhirnya pak sopir memutuskan berhenti dan mencari tambal ban tubles. Ini dia baut yang menancap kuat di ban mobil.



Yang menarik dari perjalana menuju Blitar ini adalah navigator kita, bukan menggunakan GPS atau google map cui. Haha, tau ? yah, navigator kita adalah Bojes yang lagi bersantai di rumahnya. Entah makan apa itu anak, dia hapal sekali daerah dan nama-nama daerah menuju rumahnya. Ya, mungkin wajar karena sudah 4 tahun dia bolak balik dari Solo-Blitar. Tapi apa iya sampai hapal nama-nama warung yang ada cewek cantiknya, yang ada anak cewek cantiknya dan nama anak penjual. Duh gusti. Dan detail banget dia mengingat belokan jalan dan nama daerahnya, padahal itu masih sangat-sangat jauh dari rumahnya. Ini salah satu yang aku copy dari obrolan di whatsapp dari si Bojes, 
Palur, Sragen Kota, ngawi, ngawi kota, pasar caruban, alas saradan, nganjuk, pom kanan jalan lurus dikit timbangan belok kanan, luruuuuuuus smpe sawah2, pom lurus, smpe prempatan besar belok kiri, luruuuuuuuuuus smpe bangjo belok kanan, luruuuuus ada tugu tengah jalan belok kiri, ikuti trus smpe pasar mrican, pasar mrican lurus ada bangjo belok kiri nyebrang kali brantas, lurus dikit bangjo, belok kanan lewat gudang garam, luruuuuus sampe ada tugu tengah jalan, kalo lurus ga boleh itu belok kiri, ikuti jalan yang besar, sampe bangjo (rs baptis) belok kanan, lurus ikuti jalan, udah sampe pasar srengat.
Entahlah itu apa, yang jelas sepanjang perjalanan aku tidur kok. :D
Then, tibalah dirumah bojes. Kita disambut dengan sangat hangat, waktu itu tiba di Blitar, rumah Bojes, sekitar pukul 19.30 WIB dan tamu macam apa kita ini. Datang-datang langsung menuju meja makan. Sikaaaaaaat. Laper banget cui. Haha. Bersih-bersih diri dan malamnya pukul 10 kita berangkat menuju Bromooooo. Keluarganya Bojes welcome banget sama kita. Thank you, Ibu . udah masakin makanan buat kita :D
Perjalanan gila dari rumah Bojes ke Bromo ini disetiri oleh pembalap handal kita, Bojes. Oke katanya jalanan ini edaaaaan, jalannya liku-liku dan menggemaskan, dan siap-siap mual lah ya. Tapi seperti biasa, aku terlelap sepanjang perjalanan. :D
Tiba di Bromo pukul 02.30 WIB, yeaaaay. Welcome to Bromo, sweety. :D malam itu, aku menatap langit (:lagi) dan subhanallah, kerlipan bintang masih sama, tiap di ketinggian, langit selalu nampak lebih indah. Itu kenapa aku selalu rindu langit dari atas, dari tempat yang lebih tinggi. Ia terlihat sangat menawan, emm. Mempesona J
Tiba di Bromo, akan ditawari berbagai perlengkapan dan atribut perang untuk melangkah. Yah, karena di atas dingin banget. Bisa 7 deg Celcius. Dan aduuuh, ada asap yang mengepul dan keluar dari mullut. Hah. Hah. Hah. Dingiiiin. Beruntung aku membawa atribut dan perlengkapan yang komplit, jadiiii iriiiiit :D (slayer, jaket, skibu, sarung tangan, kaos kaki dll)
Kita melangkah menuju penginapan untuk menyewa hardtop, oiya FYI : pengendara motor bisa naik sampai di gerbang jadi ga perlu sewa hardtop (IRIT), tapi kalau mobil ga boleh naik sampai gerbang masuk, jadi ya harus sewa hardtop. Dan sewa hardtop kita kali ini seharga 450.000, disana penyewaan hardtop ini udah dikelola dengan baik. Pas waktu itu kita pakai jasa dari penginapan Rizki, ini CP sewa hardtop nya barangkali nanti kalian butuh 081233243496 J
FYI 450K ini buat 1 hardtop dengan tujuan penanjakan dan Mount Bromo doang. Bisa diisi 6-8 orang. Kalau mau nambah ke Bukit Teletubbies Tingki Wingki, Dipsi, Lala, Poh itu harus nambah 200K lagi. Kalo kita mah gembel, cukup 450K aja haha.
Jam 3 kita menuju Penanjakan, oh God jalannya aduhai bohai lika liku dan gelap pas naik hardtop. Seperti biasa, aku terlelap. Entahlah, tiap duduk di mobil hawanya tiduuuur mulu. Tapi kalo duduknya di sebelah pak sopir yang sedang bekerja biasanya tahan melek kok. Dan tibalah kita di penanjakan sekitar pukul 03.30, memadang langit cui, sayang ga sama pasangan. Duh. Ingin sekali memandang langit di ketinggian ribuan mdpl sama seseorang, hm, suami. Aamiin.
Untuk sampai di penanjakan kita harus jalan kaki dan menaiki anak tangga, tapi tenang ga jauh kok. Dan disana ada tempat shalat, jadi bisa shalat subuh disana, di alam, dan didampingi Bromo dan semeru yang terlihat gagah J
Ini yang membuat aku ketagihan dan jatuh cinta, bintang jatuh dan kerlipan bintang yang banyaaaak banget :D saat itu aku melihat 3x bintang jatuh, ah. Indah banget. Sebenernya lebih tepat disebut bintang berpindah. Hehe
Pas itu Bromo rameee banget, kaya pasar.

Ini picture di Penanjakan, disini biasanya spot buat liat sunrise J

menuju pagi Mu

malu-malu

ia mulai menampakkan diri

hai cantik :)









Setelah dari penanjakan kita turun lagi menuju parkiran hardtop, then meluncur ke area Bromo. Jalannya tetep berliku coi, so siapkan perut biar tahan goncangan haha. Sesampainya di Bromo kita take picture :D
This is it, 
Iam jadi raksasa, photo by Bojes

entahlah, ini mobil lakik banget, dan aku suka :D

taraaaam



nemu bocah :D mereka ini sodaraan lhoooo :*
untuk menuju kaki anak tangga, dari parkiran hardtop bisa menunggang kuda, harga yang ditawarka bervariasi dari 30k-75k
1000 anak tangga menuju puncak Bromo


Model cantik, tapi sayang masih jomblo :p

pemandangan dari atas

Rameeee


ngeriiiiiii



Sepulang dari Bromo kita menuju penginapan untuk mengambil mobil dan bayar sewa. Kemudian bersih diri dan menuju Masjid Turen. Jalannya aduhai bohai. Hehe. Tapi masih saja penumpang tengah nya terlelap. Dan Malang macet parah, ku kira aku bakal jatuh cinta dengan kota ini, tapi ternyata tidak. Padahal sudah kusiapkan hatiku sedari Solo untuk jatuh cinta, tapi gagal. Memang tidak bisa dipaksakan haha.
Oke kita dari penginapan pukul 11.00 WIB dan sudah mulai kabut, hujan rintik dan Malang banjir men. Malang banjir. Macet parah L kita mampir makan dan shalat, bakso, yah bakso, yang anget dan terjangkau :D

Ini judulnya bakso komplit, dibandrol 8K

Setelah itu kita menuju masjid yang terkenal banget di kota Malang, yah masjid Turen, namun apa dikata, saking lincah dan oke nya pak sopir, mobil menghantam jalan yang berlubang, dan dyaaaar, ban mobil pecah :D
Suasana hampir maghrib, 2 lelaki ini asik mengganti ban mobil depan. Keren lah :D

they're so strong, lain kali aku ingin posting yang ngebahas prinsip kerja dongkrak :D ga jauh2 dari fisika kok hehe


Dan sesampai di masjid Turen, subhanallah banget, kita shalat kemudian melihat-lihat. Masjid ini tersusun dari 10 lantai coi. Dan ornamennya itu keren gila. Segi seni dan artistiknya okeee banget. Tapi, di lantai atas digunakan untuk berjualan. Hmmm. Dan setiap kali adzan berkumandang, semua toko yang ada disitu langsung tutup semua. Keren ya :D
Masjid ini keren banget :D



subhanallah




ini foto dari beberapa orang yang sudah melakukan ijab qobul di masjid Turen :)



ada juga penjual baju dan lain lain, kantin dan lain lain.

daaaan, ketika kita pulang dari rumah Bojes menuju Solo, ibunya bojes masih ngebekalin kita jajanan dan masing-masing anak dikasih 1 kardus telur puyuh men. FYI : kalo butuh kandang puyuh dan puyuh beserta telurnya, kalian bisa kontak Bojes (Ahmad Saiful Aziz ) :D thank you so much Bojes and fam :D

1 comment:

  1. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete