Monday, 30 December 2013

Mount Papandayan, Garut

Ketidaksengajaan ini yang sering meracuni otakku, meracuni pikiran dan asaku.

Tanggal 7 Desember tepat saat celebration kelulusanku, aku bahagia :D
Sorenya sekeluarga langsung menuju Jakarta karena tgl 8 Desember sepupuku nikah di daerah Pondok Pinang, dan ternyata minggu berikutnya ada godaan ngetrip hiking ceria ke Gn. Papandayan oleh temenku, ia sebagai EO acara itu. Kebetulan sekali posisiku juga di Jakarta, okelah. Racun itu mulai merasuki otakku.
Tiba tepat 6 hari pasca wisuda, tgl 13 Desember 2013 ba’da Ashar aku berangkat dari rumah mbak Rissa menuju St. Pasar Senen. Dengan ransel dan matras yang menempel dipunggungku, selalu ada cerita tersendiri tiap kali tas besar dan matras menggantung dipunggungku. Dari rumah mbak Rissa aku naik angkot kemudian lanjut dengan Commet dari st. Sudimara-St. Tanah Abang, kemudian transit dan berganti Commet jurusan St. Sentiong, dan naik Commet lagi ke St. Pasar Senen. Ribet ya, padahal dr St. Tanah abang itu melewati St. Senen, tapi emang ga langung berhenti, jadi ya memang harus begitu. FYI aja kalo dari arah St. Senen bisa langsung ke St. Tanah abang tanpa transit kok, naik Commet yang arah Depok, Bogor.
Oke, sesampai di St. Pasar Senen sore jam5, hujan deras mengguyur ibukota. Dan aku masih santai berdiri dibawah teras St. Pasar Senen menunggu seseorang menjemput. Akhirnya setelah dari St. Pasar Senen aku diturunkan di Masjid Kemenkeu, hujan masih turun rintik-rintik, tapi raincoat cukup melindungi kami dari terpaan hujan.

Oke, sesampai di masjid Kemenkeu aku duduk sendiri sembari menunggu adzan maghrib. Selesai shalat maghrib aku duduk di teras masjid bersama perlengkapanku. Ada sosok gadis mungil datang dan duduk tepat di depanku lengkap dengan carrier dan jaket tebalnya. Tanpa basa basi ku sapa dan kutanya “rombongannya Iwun ?” oke, seketika mengalir saja obrolan kami sampai adzan isya’ berkumandang. Selesai shalt isya’ sudah ada beberapa orang berkumpul di teras masjid dengan carrier yang bombastis besarnya, haha. Tas dipunggung yang satu ini memang sebagai pertanda rombongan kita.
Waktu itu rombongan diberangkatkan
dalam 2 group. Group pertama berkumpul di Kemenkeu dan naik angkot bersama menuju Cililitan, kemudian lanjut dengan bus ke arah Garut. Ada 8 orang dengan pemberangkatan dari Kemenkeu, kemudian sampai di CIlilitan kita bertemu 4 teman yang lain. Sementara Group kedua berangkat dari terminal Lebak Bulus, dan titik pertemuan kita di depan masjid Agung depan Alun2 Tenggarong, Kota Garut. Waktu itu kita berangkat dari Cililitan pukul 21.30 WIB, dan tiba di Garut pukul 02.15. Seketika turun dari bus, gadis mungil yang setempat duduk denganku, yang tadi kusapa di teras masjid mulai hebring meneriaki nama satu orang disebrang jalan. “Diaaaaan”,  yah, group 2 datang lebih awal di Garut. Kita saling berkenalan duduk ngemper di depan masjid, karena jam itu gerbang masjidnya belum dibuka.

Oke baiklah kita ngemper dan menunggu beberapa teman dari luar kota yang belum datang, yah ada seorang wanita kekar dari Bandung, Etta. Sembari menunggu kita, beberapa orang, berjalan ke arah Alfamart daerah setempat. Bukan buat jajan sih, yah, sekedar numpang ke toilet. Sampai pukul setengah 4 akhirnya pick up yang akan mengangkut rombongan ke basecamp Papandayan datang juga. 2 mobil pick up cukup untuk rombongan kami yang terdiri dari 20an orang.

Oke perjalanan dimulai, awalnya jalanan masih lancar dan aspal terlihat alus. Semakin kesana semakin ke atas, jalan mulai terlihat seperti sungai kering. Haha. Keren lah ini supir pick up, walopun pick up yang satunya bermasalah karena ga kuat narik ketika  ditengah perjalanan. Semangat pagi lah pokoknya ya, beberapa orang akhirnya ikut di rombongan pick up lain.

Mual sih iya, tapi aku mual bukan karena jalanan yang goyang2, tapi akang sopirnya klepas klepus hehe. Dan, taraaaam, sampailah kita di basecamp Pendakian Papandayan, daaaaaan shalat subuh dimulai. Sarapan, ngeteh dan relaksasi diri. FYI, menu makanan di warung area basecamp ada 2 menu, mie instan atau nasi goreng telur. Haha. Enaklah ya :D kopi juga tersedia di warung-warung tersebut, tak kalah gorengan hangat yang mendadak berubah jadi dingin.

track di sini relatif mudah, dan masih ada belerang aktif. so jangan lupa membawa masker jika ingin datang kesini :)

Oke pendakian dimulai :D dan tak banyak cerita dengan kata-kata, ini langsung share picture aja buat kalian. Gunung Papandayan ini keren lah pokoknya :D

 ada beberapa tempat favorit :

Tiba di Gerbang Pendakian

Ardha in action :D
menuju puncak :D

Jalur Pendakian

Jalur Pendakian

Jalur Pendakian

1. Pondok Saladah
tempat ini bisa digunakan untuk nge-camp
                                                

Sambutan Pondok Saladah

nge-camp

Rover

Kuncup Edelweiss di Pondok Saladah


2. Hutan Mati 
pesonanya aduhai bohai
Hutan Mati



3. Danau dan Lukisan di Atas
Danau kecil di Papandayan ini tidak selalu ada, ketika beruntung kamu akan menemuinya :D 
lukisan yang Maha Kuasa di dekat Danau

Ini dia danau kecilnya, di pusaran hutan mati (:Pandu)



4.Tegal Alun
Hamparan Edelweiss yang indah
Hamparan Edelweiss
Bersama diantara bunga abadi

Rover-Indonesia
untuk info tentang rover bisa kunjungi laman web ini :)

3 comments:

  1. seru sekali acara pendakiannya jadi pengen ke sana..

    ReplyDelete
  2. health : masih banyak info trip menarik selanjutnya, pantengin aja web nya http://www.rover-outdoor.com/ :D

    Rizka : mihihi, iya Rizka :)

    ReplyDelete