Ada aja yang jadi perhatianku setiap jalan. Kali ini pas turun dari KRL, ada sesosok mas-mas yang berjalan asik dengan headset di telinga. Fokus mainin hape sambil jalan di pinggir kereta, karena kami sama-sama baru turun. Entah apa yang lagi didenger mas-masnya itu, padahal kabel headset ngelewer sampai ke lantai ga nancep kemana-mana 😂
Dan lagi, pas masih di dalam KRL. Ada sosok laki-laki paruh baya yang berdiri tegap, tapi rambutnya sudah rata putihnya. Membawa tentengan kresek bening, yang bisa dilihat dari luar apa itu isinya. Sayur mayur berupa wortel, kol, dan sledri. Duduk tepat dihadapanku. Kemudian setelah diumumkan stasiun pemberhentian berikutnya, ia bergegas berdiri dan menenteng kreseknya untuk berjalan mendekati pintu kereta. Pertanda sebentar lagi kereta akan berhenti. Sepasang bapak bapak dan ibu ibu dihadapanku, yang bersebelahan dengan Bapak paruh baya pembawa kresek bening, bisik-bisik 'itu laki-laki bawa sayuran' sambil menampakkan wajah yang terkesan ngece.
Hih, apa salahnya?
Dasar orang sukanya komentar aja.
Trus apa bedanya sama aku yang nulis ini? Ya ga jauh beda sama yang nulis cerita ini, nih buktinya ngomentarin juga sama sikap orang lain. Errrr.
Nana Nanudz
Live your Life !
Wednesday, 5 April 2017
Wednesday, 22 March 2017
Wanita Berbalut Kasih Sayang
Adalah ia, yang setiap pagi tak lepas dari perhatian pandanganku. Seorang juru parkir di salah satu toko obat di Jalan S Parman.
Wanita yang tak lagi terbilang cukup muda untuk bergerak cepat melambaikan tangan, menggeser berbagai kendaraan menjadi satu baris.
Atau lari di ujung jalan sebagai pemberi aba-aba mobil akan keluar dari pekarangan.
Ia sosok wanita yang kuat lahir serta batinnya.
Bagaimana tidak,
Jika tak jarang aku melihat sosok muda yang menghampirinya dari atas motor seorang tukang ojek. Mengulurkan tangan pertanda bakti yang dibalut dalam salam dan cium tangan.
Kemudian diselipkannya lipatan kertas dari wanita yang disebutnya ibu, dalam bentuk rupiah untuk bekalnya saat berseragam.
Anaknya, tak luput berpamitan kepada sang Ibu yang sedang mencarikannya nafkah.
Oh... Ibu.
Wanita yang tak lagi terbilang cukup muda untuk bergerak cepat melambaikan tangan, menggeser berbagai kendaraan menjadi satu baris.
Atau lari di ujung jalan sebagai pemberi aba-aba mobil akan keluar dari pekarangan.
Ia sosok wanita yang kuat lahir serta batinnya.
Bagaimana tidak,
Jika tak jarang aku melihat sosok muda yang menghampirinya dari atas motor seorang tukang ojek. Mengulurkan tangan pertanda bakti yang dibalut dalam salam dan cium tangan.
Kemudian diselipkannya lipatan kertas dari wanita yang disebutnya ibu, dalam bentuk rupiah untuk bekalnya saat berseragam.
Anaknya, tak luput berpamitan kepada sang Ibu yang sedang mencarikannya nafkah.
Oh... Ibu.
Friday, 3 March 2017
Stone
Malam tak pernah bisu,
Gesekan angin yang bersentuhan dengan kulit menjadikannya dingin.
Malam tak pernah bisu,
Suara detik jam yang lebih kencang menjadikannya pertanda sepi.
Malam tak pernah bisu,
Hanya larut menandakan gelap.
Malam tak pernah bisu.
Gesekan angin yang bersentuhan dengan kulit menjadikannya dingin.
Malam tak pernah bisu,
Suara detik jam yang lebih kencang menjadikannya pertanda sepi.
Malam tak pernah bisu,
Hanya larut menandakan gelap.
Malam tak pernah bisu.
Wednesday, 1 March 2017
Vaksin HPV vaksin ca cervix
M : 'Dek, vaksin ca cervix gih'
N : *kemudian browsing dan rajin2 baca* 'tapi mahal'
M : 'gapapa, aku bayarin. Buat investasi'
N : aku mah kalau dipaksa gitu bisa apaaaa~
Sejak saat itu aku getol nyari info biaya vaksin ca cervix melalui internet. Benar saja harganya diatas 3.5juta semua.
Sunday, 5 February 2017
MUSEUM MH. THAMRIN
Berada di tengah-tengah bangunan yang
menutupi keberadaannya, museum MH. Thamrin tetap berdiri gagah dengan patung
sang pahlawan yang tetap berdiri tegak di halaman museum.
Yah, Museum MH. Thamrin terletak di jalan
Kenari II, Jakarta Pusat. Masuk ke gang kecil yang jika ada 2 mobil berpapasan,
maka salah satunya harus mengalah dan berhenti menepi terlebih dahulu. Tidak
banyak orang yang mengetahui keberadaannya yang terbilang “ngumpet” ini. Karena
jujur saya tahu tempat ini bukan dari papan pemberitahuan yang menandakan
eksistensinya. Tapi karena diberitahu oleh seseorang, karena kami sering
melalui jalan sempit itu. Jalan yang sering kami lalui ketika ingin ke rumah
singgah.
HULAHOPE #PART1
“Bila sedekah itu lebih utama menggunakan
harta, maka kami baru bisa sebatas tenaga”.
Kami, bagian kecil dari kurir Sedekah
Rombongan sedang merancang sebuah program baru. Program ini kami beri nama
HULAHOPE; (H)appy (U)nique (L)ove (A)dorable and HOPE. Sebuah program yang
bertujuan untuk menghibur, memotivasi dan memberikan dorongan bagi anak-anak
yang waktunya lebih banyak dihabiskan di bangsal rumah sakit.
Monday, 17 October 2016
Wisata Gunung Andong di Magelang, Jawa Tengah
Akhir-akhir ini pendakian gunung menjadi
trend tersendiri, entah karena banyak film ber-genre petualangan, atau memang
semakin banyak kalangan muda yang menyadari keindahan alam Indonesia yang
menakjubkan. Jika kamu seorang pemula yang belum pernah naik gunung, Gunung
Andong adalah wahana yang pas untuk di-explore.
Jurus Meringankan Beban |
Labels:
Andong,
Berbagi Kisah,
gunung,
Gunung Andong,
jalan,
Jawa Tengah,
Kisah,
Magelang,
main
Subscribe to:
Posts (Atom)