Thursday, 2 April 2015

"Membeli" Do’a Dengan Uang 1.000,-

Sumber : Ciricara.com

 Ada banyak keputusan yang ada pada diri kita masing-masing ketika melihat seorang peminta-minta. Memberi dan berlalu, atau tidak memberi dan menghujat, suudzon atau masa bodoh. 1.000,- membawa kita pada kebaikan, do’a-do’a mengalir begitu deras “terimakasih mbak, semoga sehat terus ya” dan lain lagi “Terimakasih, semoga ngalir rezekinya” dan lagi “terimakasih, semoga jodohnya dermawan” dan lain lain dan lain lain dengan kita menyisihkan sedikit saja yang kita punya. Atau pengamen Bapak-bapak atau ibu-ibu dengan suara bagus, aku suka. Kadang juga berpikir, mungkin hanya nasib saja yang membedakan mereka dengan penyanyi-penyanyi terkenal. Hehehe

Lain cerita kalau orang tua yang sudah sepuh masih berjualan dan berkeliling, cobalah dilebihkan membayar belanjaannya. Dan walau tanpa alasan, ada baiknya kita berbelanja kepada mereka. Karena, mereka memelihara diri dari meminta-minta J

Bagiku ketika orang itu terlihat sudah tua, lebih baik tidak eman untuk memberi. Tapi kalau masih muda gagah perkasa, aku lebih memilih menyimpan lagi uang ku. Seribu rupiah membawa kita dihujani begitu banyak kalimat do’a, sembari dalam hati megamini setiap hujat baik mereka. Kita tidak pernah tahu do’a mana dan do’a dari mulut siapa yang akan dikabulkan Allah terhadap diri kita. Boleh jadi do’a dari orang yang kita beri senyum saat berpapasan, atau dari mulut peminta yang telah kita beri seribu rupiah. Atau dari mereka, yang kita tidak mengenal dengan baik, atau dari mereka yang merasa kita ringankan bebannya. Jadi mari tebarkan kebaikan J


No comments:

Post a Comment