Friday, 17 October 2014

Spasi

Gambar diambil dari http://us.images.detik.com/

Pernah terpikir kah kenapa di layar hape, keyboard ataupun gadget lain spasi memiliki ukuran yang paling lebar diantara yang lain ? yah, mungkin karena memang keberadaannya sangat penting. Atau karena memang tak ada lagi manfaat space yang tersisa, sehingga spasi yang akhirnya dikorbankan menempati tempat yang paling lebar untuk memenuhi keyboard agar tersusun penuh dan rapi.
entahlah,
Mengingat spasi, sore ini saya teringat prosa karya Dee di dalam filosofi kopinya, yang tak sengaja saya temukan di path hasil share-an dari teman :)

Spasi [1998]
Seindah apa pun huruf terukir, dapatkah ia bermakna apabila tak ada jeda? Dapatkah ia dimengerti bila tak ada spasi?
Bukankah kita baru bisa bergerak jika ada jarak? Dan saling menyayang bila ada ruang? 
Kasih sayang akan membawa dua orang semakin berdekatan, tapi ia tak ingin mencekik, jadi ulurlah tali itu.
Napas akan melega dengan sepasang paru-paru yang tak dibagi. 
Darah mengalir deras dengan jantung yang tidak dipakai dua kali. 
Jiwa tidaklah dibelah, tapi bersua dengan jiwa lain yang searah. 
Jadi, jangan melumpuhkan aku dengan mengatasnamakan kasih sayang.
Mari berkelana dengan rapat tapi tak dibebat. 
Janganlah saling membendung apabila tak ingin tersandung.
Pegang tanganku, tapi jangan terlalu erat, karena aku ingin seiring dan bukan digiring.

Indah bukan prosa karya Dee tersebut ? dari prosa tersebut memang spasi sangatlah penting, coba bayangkan satu paragraf yang tak berjeda, tak disisipkan spasi diantara kata-katanya. Mungkin kita akan bingung memahami maknanya. Yah, spasi memang penting :). Satu klik spasi bisa memudahkan pembaca dalam memahami makna kalimat yang ingin disampaikan, namun jika spasinya terlalu lebar, bisa jadi akan menjadi paragraf baru dan terpisah, menghasilkan kalimat yang tidak proporsional.
Spasi menyempurnakan kumpulan kata hingga ia bisa mudah dimengerti. Spasi sebagai pelengkap dan penghubung yang sangat berarti, meski ia tak bertulis, ia hanya jeda, dan tak tergores. Jangan biarkan ia melebarkan jarak antara kita menjadi begitu jauh, bagaimana bisa kita bergandengan jika spasi yang kita torehkan terlalu lebar hingga kita berada pada lembar yang berbeda, paragraf yang berbeda, atau bahkan pada buku yang berbeda. Tetap letakkan spasi kita, sewajarnya :) 
Karena spasi dibuat untuk menyempurnakan dan memudahkan kita dalam memahami makna yang ingin kita baca :)

No comments:

Post a Comment