Kawah
Sikidang terletak di dataran tinggi Dieng, Banjarnegara. Seperti yang pernah
saya ceritakan bahwa dataran tinggi Dieng ini dimiliki oleh 2 kabupaten, yakni
Wonosobo dan Banjarnegara. Sementara Kawah Sikidang merupakan daerah bagian
dari kabupaten Banjarnegara.
Letak
geografisnya memang sangat dekat dengan posisi Telaga warna dan candi-candi di
daerah Dieng, jadi untuk menuju obyek wisata ini bisa dilakukan dengan berjalan
kaki.
Benar-benar pejalan :|
Kisah
Sejarah dan Legenda Kawah Sikidang dimulai dari seorang putri yang cantik
jelita di dataran tinggi Dieng, Putri Shinta Dewi. Konon kecantikannya menarik
perhatian dan kekaguman bagi siapapun yang melihatnya. Ia berkeinginan untuk
menikah dengan lelaki tampan yang kaya raya, hingga ia pun mengajukan syarat
kepada siapapun lelaki yang ingin melamarnya, bahwa lelaki tersebut harus
memberinya mahar dengan jumlah yang sangat banyak.
Hingga suatu
ketika kabar ini didengar oleh seorang pangeran, Pangeran Kidang Garungan.
Konon ia adalah seorang pangeran yang sangat kaya raya, dan akhirnya ia
mengutus prajuritnya untuk menyampaikan pesan kepada putri Shinta Dewi dan
menyanggupi keinginan sang putri, berapapun jumlah mahar yang ia inginkan.
Sang putri
bahagia dan menerima pinangan Pangeran Kidang Garungan. Hari berikutnya pangeran
dan rombongan datang ke istana Putri Shinta Dewi untuk melanjutkan prosesi yang
lebih sakral. Namun pada saat itu pula putri Shinta Dewi dengan segala macam
upacara penyambutannya mulai terkejut dengan rupa pangeran Kidang Garungan yang
tidak sesuai imajinasinya. Ia pikir Pangeran Garungan adalah pangeran tampan
kaya raya yang rupawan, karena biasanya orang kaya terlahir dengan wajah
tampan, pikirnya. Tapi ternyata tidak semua kenyataan demikian, Putri Shinta
Dewi terkejut karena ternyata Pangeran Kidang adalah makhluk berbadan manusia
namun berkepala kidang (:jenis hewan). Pada saat itu putri Shinta Dewi kecewa
dan akhirnya mencari cara agar
pernikahannya tidak berlangsung, hingga dia member 1 syarat lagi kepada pangeran
Kidang Garungan, yakni sang Pangeran harus membuatkan sumur yang super besar
untuk tuan putri dan warga kampung setempat karena pada saat itu tidak ada sumber air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dan
harus diselesaikan dalam waktu sehari tanpa bantuan siapapun.
Singkat
cerita Pangeran Kidang Garungan memang sakti, dalam nyaris sehari ia hampir
berhasil. Namun sang putri licik dan ketakutan jika sampai pangeran
menyelesaikan sumur tersebut. Akhirnya sang Putri Shinta Dewi menyuruh para
ajudannya untuk menimbun sumur tersebut. Dan sang pangeran mulai menyadari
bahwa ia mulai ditimbun, karena banyak tanah berjatuhan dari atas mengenai
tubuhnya. Pangeran segera mengeluarkan aji-aji dan kekuatannya untuk bisa
melawan dan keluar dari timbunan sumur tersebut, namun takdir berkata lain. Ia
tetap terkubur dan tewas. Sumur yang dibuat ini kemudian meledak-ledak dan
dikenal dengan nama kawah Sikidang.
Begitulah legenda cerita kawah Sikidang. Terlepas benar atau tidaknya, selayaknya tempat ini memang sangat cocok untuk menjadi tempat penelitian karena begitu banyak potensi alam yang dapat dijadikan sebagai bahan belajar. Bagi para peneliti, ini adalah laboratorim yang sangat luar biasa untuk dikembangkan.
Begitulah legenda cerita kawah Sikidang. Terlepas benar atau tidaknya, selayaknya tempat ini memang sangat cocok untuk menjadi tempat penelitian karena begitu banyak potensi alam yang dapat dijadikan sebagai bahan belajar. Bagi para peneliti, ini adalah laboratorim yang sangat luar biasa untuk dikembangkan.
Kawah Sikidang Mengeluarkan Asap dan Belerang
Selain
terdapat kawah yang mengeluarkan bau belerang dan asap, disini juga terdapat
bukit-bukit yang menjulang dan berbagai tanaman yang menambah kecantikan
panorama alam.
Bukit Menjulang di Kawah Sikidang
Berbagai Tanaman Mempercantik Tempat ini
Masker, Senjata Utama Berkunjung ke Kawah Sikidang
Namun ketika
berencana kesini, jangan lupa berbekal masker karena bau belerangnya memang sangat menyengat. Jangan khawatir, di sini banyak
penjual masker yang berlari mendatangi pengunjung setiba di pelataran kawah
sikidang. Bahkan ketika itu, di tepi jalan sebelum tiba di kawah juga sudah
banyak yang menawarkan masker J
Mini Jembatan
Rumput Bebas Tumbuh di sini
Di kawah
sikidangpun terdapat fotografer handal yang bisa memoto kita dengan property yang
lengkap. Biayanya ? tergantung ukuran foto yang akan dicetak, mulai dari
15.000,- nah ini salah satu hasil jepretan mereka :)
Photo Session
Tak heran
jika potensi alam di Dieng menjadi obyek wisata menarik yang banyak dikunjungi
wisatawan domestik maupun mancanegara, karena memang sangat luar biasa. Yah,
Dieng memang indah J
Pelajaran
moral dari legenda Kawah Sikidang :
Syarat yang diberikan sebagai mahar menunjukkan kualitas diri Putri Shinta Dewi. Alangkah baiknya jika kita mengenal atau setidaknya bertemu terlebih dahulu sebelum akhirnya memutuskan untuk menerima pinangan seseorang, bukan hanya dilihat dari harta yang sanggup ia berikan.
Syarat yang diberikan sebagai mahar menunjukkan kualitas diri Putri Shinta Dewi. Alangkah baiknya jika kita mengenal atau setidaknya bertemu terlebih dahulu sebelum akhirnya memutuskan untuk menerima pinangan seseorang, bukan hanya dilihat dari harta yang sanggup ia berikan.
Teguh dan
berkomitmen, jika memang syarat yang diajukan sudah bisa diselesaikan maka kita
harus berani mengambil resiko dan mempertanggungjawabkan atas apa yang telah menjadi kesepakatan. fairplay.
Sumber tulisan : ceritarakyatnusantara legenda-kawah-sikidang
tags : kawahsikidang , Legenda kawah sikidang, jalan-jalan Dieng , Obyek Wisata Alam Dieng
, Panorama Alam Dieng , Wisata Alam Wajib di Datangi saat di Dieng , Wonosobo ,
Banjarnegara , Dieng , Kawah Belerang , Kawah Sulfur , Pangeran Kidang Garungan
, Shinta Dewi , Sikidang
No comments:
Post a Comment